20120516

WATAK “ KESATRIA”

Membangun Indonesia agar rakyat sejahtera,  membutuhkan orang-orang (SDM) yang sehat – kuat, mental dan fisiknya, atau Jiwa dan Raganya serta Otak dan Hatinya. Baca Selengkapnya KLIK DISINI!


Mengapa dibutuhkan SDM yang sedemikian tangguh di Indonesia ?
Budaya korupsi sudah mendarah daging diseluruh sendi-sendi kehidupan, kita hidup  sangat dekat bahkan selalu bersinggungan dengan Koruptor, dari korupsi kecil-kecilan hingga yang koruptor Kakap, koruptor adalah orang-orang yang bergelimpangan uang / harta dan suka bersenang-senang / pesta, dan karena dari uang haram maka kegiatannyapun pada hal-hal yang haram, hal ini dapat menghancurkan iman, merusak badan dan membuat bodoh otak  seseorang, bila orang tersebut tidak benar-benar kuat imannya karena tergoda bujuk-rayu para koruptor. Dan akibat berikutnya adalah kita akan terkena virus penghancuran mental yang akhirnya akan mati sebelum sampai tujuannya  dalam mengisi pembangunan.

Panglima besar Sudirman dalam Kongres Persatuan Perjuangan tahun 1945 di Purwokerto dalam sambutannya yang berjudul “bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan-kemungkinan, “antara lain demikian :
Hasrat dari rakyat Indonesia mempertahankan kedaulatan negaranya terbukti telah berkibar meluap. Tenaga pembangunan (constructive energie) dari rakyat Indonesia terbukti dengan terbentuknya barisan-barisan serta laskar ataupun timbulnya partai-partai serta terjelmanya organisasi-organisasi serta badan-badan yang sangat diperlukan dalam satu pertempuran dengan tidak diperintahkan terlebih dahulu, seperti PMI, dapur umum dan pengungsian dsb.
Hasrat untuk membulatkan serta mempersatukan tenaga rakyat telah terbukti dengan adanya badan-badan koordinasi seperti dewan perjuangan di seluruh Indonesia dan akhirnya dengan terbentuknya persatuan perjuangan yang meliputi kira-kira 137 organisasi.
Kami sebagai tentara merasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melihat bahwa disamping kita sudah terbentuk suatu kekuatan yang nyata yang nanti bersama-sama kita akan mempertahankan kedaulatan tanah air dengan seluruh kekuatan fikiran serta tenaga-tenaga yang ada padanya.
Dan ada kalimat yang menarik kita simak dalam pidato Panglima Besar Sudirman tersebut, “lebih baik diatom daripada merdeka..! tidak 100%”. (artinya lebih baik menghadapi musuh yang membawa bom atom dan merebut kemerdekaan dari pada tetap dijajah)
** Dalam buku “Soedirman – Tan Malaka” dan Persatuan Perjuangan (Hal: 98-99)

Kalimat diatas mengingatkan kita semua, bahwa dalam perjuangan saat ini yaitu berjuang melawan penjajah ekonomi yang sudah masuk keseluruh sendi kehidupan masyarakat kita di Indonesia yaitu penjajah... KO RUP SI, harus dengan kekuatan mutlak yaitu dengan semangat, ketulusan hati, tanpa pamrih dan  bergandeng tangan sama-sama dari seluruh komponen bangsa ini dari pusat serta daerah dengan bahu-membahu, gotong-royong membesarkan dan menguatkan gerakan anti Korupsi agar semakin besar dan semakin kuat bagaikan bola salju yang terus menggelinding. Yang akhirnya dapat menumpas dan mengikis habis korupsi dinegeri ini.
Jangan kalah semangatnya dari para pejuang 45 bahwa para pemuda penerus perjuangan untuk membangun Indonesia harus mempunyai moto dalam memperjuangkan gerakan anti korupsi di negeri ini yaitu “pantang menyerah sebelum korupsi terkikis habis 100% dari bumi Indonesia” kita harus berani  membela kebenaran dan berani menghadapi situasi apapun demi kemajuan bangsa.
Oleh karena itu bagi para Pemuda dan pemimpin  harus betul-betul memiliki kekuatan iman dan kekuatan watak agar tidak mudah tergoda oleh penjajah ekonomi, yaitu para koruptor. Watak yang harus dimiliki tersebut adalah; kesabaran dan kejujuran dalam bertindak, dengan dilandasi oleh keimanan dan selalu bersyukur kepada Allah serta ikhlas dan santun dan berbudi luhur dalam menjalankan tugas-tugas kehidupanya.
Sikap tersebut diatas adalah sikap para pejuang baik pada zaman Nabi Muhammad SAW dan zaman Wali dalam mengembangkan Agama Islam dan sampai Para Pendiri Republik Indonesia tercinta ini dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Agar mudah diingat oleh setiap kesatria Indonesia; 5  sikap dan watak “kesatria” Sabar, Jujur, Tawakal, Ikhlas, dan Budi luhur  dalam kependekan kata “SA-JU-TA-I-BU”  dan bila di jabarkan sebagai berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar